Berikutini merupakan tujuan kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran, kecuali . a. meningkatkan keadilan pembagian pendapatan. b. stabilitas perekonomian. c. memperluas kesempatan kerja. d. Berikut ini yang termasuk instrumen kebijakan fiskal adalah . a. transfer pemerintah dan pinjaman pemerintah. b.
Mahasiswa/Alumni Universitas Jenderal Soedirman07 Januari 2022 1343Halo Siti R, Kakak bantu jawab ya Jawaban A Penjelasan Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran negara. Dari sisi penerimaan terdapat instrumen kebijakan fiskal yaitu pajak sebagai salah satu sumber pendapatan suatu negara. Kemudian dari sisi pengeluaran berkaitan dengan belanja barang dan jasa oleh pemerintah, di mana hal ini berhubungan dengan APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Instrumen dari kebijakan fiskal meliputi penurunan tarif ekspor dengan tujuan meningkatkan ekspor, defisit APBN dengan meningkatkan pengeluaran dengan tujuan membiayai proyek agar meningkatkan perekonomian yang lesu, penghapusan subsidi BBM, dan penurunan tarif pajak dengan tujuan menumbuhkan perekonomian. Dengan demikian penerapan kuota impor tidak termasuk ke dalam kebijakan fiskal karena kebijakan tersebut tidak berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan negara. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah A. Penerapan kuota impor. Semoga membantu Siti R, semangat
KebijakanFiskal Tak Disengaja. Merupakan suatu Kebijakan untuk mengendalikan kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu stabil ( fluktuatif). Dalam kondisi depresi, kebijakan ini dimaksudkan untuk menambah aktivitas kegiatan ekonomi yang terjadi. Sedangkan dalam keadaan inflasi, kebijakan ini akan mengurangi aktivitas tersebut.Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua kebijakan yang diterapkan di banyak negara, termasuk Indonesia. Keduanya memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perekonomian suatu negara. Meski pada dasarnya berbeda, kedua kebijakan ini berperan untuk menstabilkan ekonomi negara yang terindikasi bermasalah. Meskipun dua kebijakan ini memiliki peran yang sama dalam menstabilkan perekonomian, tetapi bentuk dan penerapannya jauh berbeda. Definisi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sebagai berikut 1. Kebijakan Fiskal Ini merupakan kebijakan yang hanya bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatur kestabilan ekonomi negara melalui pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Penerimaan pemerintah dalam hal ini bisa berupa pajak yang diambil dari masyarakat. Penerimaan berupa pajak tersebut kemudian dikeluarkan untuk membuat program yang bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara, serta kestabilannya. 2. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter sendiri dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur persediaan uang yang beredar agar mencapai kestabilan internal, eksternal, serta stabilitas ekonomi. Kestabilan tersebut bisa berupa pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, serta neraca pembayaran internasional. Langkah-langkah yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menetapkan suku bunga serta mengendalikan jumlah uang yang beredar agar nilainya tetap stabil. Tujuan dari Kebijakan Fiskal dan Moneter Adapun, tujuan dari menerapkan kebijakan fiskal dan moneter adalah sebagai berikut 1. Tujuan Kebijakan Fiskal Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja yang ada dalam suatu negara, serta mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu, kebijakan fiskal yang dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan pajak adalah untuk menambah produksi nasional. Kenaikan dan penurunan pajak juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki keadaan ekonomi yang lesu. Dengan begitu, kestabilan harga barang yang dibutuhkan masyarakat secara umum tetap terjaga. 2. Tujuan Kebijakan Moneter Sementara itu, tujuan dari kebijakan moneter yang utama ada empat, yaitu Pertama, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan melakukan pemerataan untuk mempertahankan keseimbangan kebutuhan perekonomian dengan stabilitas untuk memperluas kesempatan kerja. Ini berkaitan dengan penaikan suku bunga yang membuat investor memanfaatkannya untuk melakukan produksi dalam jumlah tinggi, sehingga membuka peluang menjaga kestabilan neraca pembayaran internasional. Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter Pada Perekonomian Kebijakan fiskal dan moneter punya dampak pada perekonomian suatu negara, yakni 1. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Perekonomian Kebijakan menaikkan dan menurunkan pajak yang dilakukan pemerintah sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Saat terjadi inflasi, pemerintah akan menaikkan tarif pajak. Dengan naiknya tarif tersebut otomatis jumlah investasi akan menurun. Sementara saat ekonomi memburuk, tarif pajak akan diturunkan sehingga pertumbuhan inflasi bisa tumbuh cepat. Akibatnya pertumbuhan ekonomi semakin membaik, dan negara memperoleh penerimaan yang besar. 2. Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Perekonomian Salah satu bentuk instrumen kebijakan moneter adalah berkaitan dengan suku bunga. Apabila bank sentral menaikkan suku bunga, maka banyak para penanam modal serta pelaku pasar yang tertarik untuk meningkatkan produksi mereka dengan menanam investasi. Penanaman investasi ini akan berdampak pada tingginya produksi yang dilakukan. Hal ini akan mempengaruhi banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja, sehingga terdapat banyak lowongan kerja. Tingkat pengangguran bisa menurun seiring dengan banyaknya lowongan yang terbuka. Kondisi ini tentu berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi negara serta masyarakat, sehingga tujuan pembuatan kebijakan terlaksana dengan baik. Well, itulah perbedaan dari kebijakan fiskal dan moneter. Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya!
JenisKebijakan Fiskal 1. Kebijakan pajak fungsional 2. Kebijakan Fiskal yang Disengaja/ Direncanakan 3. Kebijakan pajak tak disengaja 4. Kebijakan fiskal ekspansif 5. Kebijakan fiskal kontraktual Instrumen Kebijakan Fiskal 1. Perpajakan 2. Pengeluaran Pemerintah 3. Utang Publik Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diatur oleh pemerintah dengan mengurangi atau menambah pendapatan atau belanja negara. Tujuan dari kebijakan fiskal adalah untuk memengaruhi tingkat pendapatan nasional dan memperbaiki keadaan ekonomi lewat pengaturan pajak. Ada beberapa definisi lain dari kebijakan fiskal. Ada yang menyebut bahwa kebijakan ini adalah kebijakan yang menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna memperbaiki kondisi ekonomi. Di sisi lain, ada yang mendefinisikan kebijakan fiskal sebagai kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke arah yang lebih baik. Serupa dengan kebijakan moneter, kebijakan fiskal juga memiliki jenis, peranan, instrumen, dan fungsinya sendiri. Yuk kita bahas di artikel kali ini. Baca juga Kebijakan Moneter Jenis, Peranan, dan Instrumen Ada beberapa jenis kebijakan fiskal menurut Tim Adiwiyata. Pengelolaan anggaran Merupakan bentuk kebijakan pemerintah dalam pengeluaran, perpajakan, dan pinjaman guna menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan mantap. Anggaran pembiayaan fungsional Berupa kebijakan pemerintah yang bertujuan mengatur pengeluaran pemerintah melalui peninjauan akibat pendapatan langsung serta usaha peningkatan kesempatan kerja. Stabilisasi anggaran otomatis Kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengatur pengeluaran pemerintah dengan meninjau besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program dengan tujuan penghematan. Anggaran defisit Merupakan kebijakan pemerintah yang mengatur sistem anggaran sehingga pengeluaran akan lebih besar daripada penerimaan. Anggaran seimbang Realisasi pendapatan negara sama dengan jumlah realisasi pengeluaran atau belanja negara. Anggaran surplus Pemerintah tidak menghabiskan pendapatan untuk pengeluaran, sehingga akan menambah tabungan pemerintah. Peran Kebijakan Fiskal Di Indonesia, kebijakan fiskal memiliki beberapa peranan yang harus dipenuhi. 1. Menurunkan tingkat inflasi Penurunan inflasi dilakukan lewat penundaan atau pembatalan proyek pemerintah yang sedang berlangsung untuk mengurangi peredaran mata uang. 2. Meningkatkan produk domestik bruto Hal ini dicapai dengan mendorong produksi masyarakat atas barang dan jasa dengan cara memperbesar pengeluaran ataupun meningkatkan transfer pemerintah. 3. Mengurangi tingkat pengangguran Tugas ini dipenuhi lewat cara melakukan proyek pembangunan negara sehingga pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru guna mengurangi pengangguran. 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat Peningkatan dapat dilakukan dengan menciptakan lowongan baru dari pembangunan proyek dan merekrut masyarakat sebagai pekerjanya. 5. Meningkatkan stabilitas perekonomian Peningkatan kestabilan di tengah ketidakstabilan dapat dilakukan untuk mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis. 6. Menyejahterakan masyarakat Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan lewat pengaturan pengeluaran pajak, perbelanjaan, dan pengaturan utang sehingga masyarakat lebih sejahtera. Instrumen Kebijakan Fiskal Untuk mencapai tujuannya, kebijakan fiskal dilakukan menggunakan berbagai instrumen. 1. Anggaran belanja seimbang Anggaran belanja seimbang merujuk kepada anggaran yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi perekonomian. Hal ini bertujuan agar dalam jangka panjang, anggaran dapat menjadi berimbang. Apabila terjadi ketidakstabilan ekonomi, anggaran defisit akan digunakan, sementara anggaran surplus akan digunakan dalam masa inflasi. 2. Stabilitas anggaran otomatis Stabilitas anggaran otomatis, yaitu penekanan pengeluaran pemerintah harus bermanfaat dan memiliki biaya relative dari berbagai program kegiatan. 3. Pengelolaan anggaran Artinya, hubungan belanja pemerintah dengan penerimaan pajak secara langsung digunakan untuk memperkecil ketidakstabilan ekonomi dengan menyesuaikan anggaran. 4. Pembiayaan fungsional Pembiayaan ini merujuk kepada pengeluaran pemerintah yang diatur untuk menghindari pengaruh langsung terhadap pendapatan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja. Fungsi Kebijakan Fiskal Fungsi kebijakan fiskal diatur dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2003 pasal 3 ayat 4 tentang Keuangan Negara, yaitu fungsi otoritas, perencanaan, pengawasan, alokasi, stabilisasi, dan distribusi. Fungsi otoritas adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk mencari pendapatan dan belanja untuk tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan merujuk ketika anggaran negara menjadi dasar bagi manajemen dalam merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan. Fungsi pengawasan adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Fungsi alokasi, yaitu ketika anggaran negara dialokasikan untuk tujuan mengurangi tingkat pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta menambah efisiensi dan efektivitas perekonomian negara. Fungsi stabilisasi, yaitu ketika anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Fungsi distribusi, yaitu ketika kebijakan negara membuat kebijakan anggaran dengan adil dan rasa kepatutan. Please follow and like usKebijakanyang dilakukan diantaranya: 1. menaikkan suku bunga, 2. menjual Sertifikat Bank lndonesia (SBI) 3. menaikkan cadangan kas di bank umum 4. membatasi pemberian kredit. Tujuan dari kebijakan-kebijakan tersebut adalah A. mengurangi tingkat inflasi B. menambah jumlah uang beredar C. politik uang longgar D. membuka kesempatan kerja
Instrumen kebijakan fiskal adalah sebagai berikut. Pembiayaan fungsional Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak langsung berpengaruh terhadap pendapatan nasional. Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesempatan kerja. Pengelolaan anggaran Untuk menciptakan anggaran yang berimbang, maka diperlukan resep bahwa jika terjadi depresi akan ditempuh anggaran defisit. Adapun jika terjadi inflasi, maka ditempuh anggaran belanja surplus. Stabilisasi anggaran otomatis Dalam stabilisasi anggaran ini, diharapkan terjadi keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan pemerintah tanpa adanya campur tangan langsung pemerintah yang disengaja. Anggaran belanja seimbang Kebijakan anggaran belanja yang dianut masing-masing negara dapat berbeda-beda, tergantung pada keadaan dan arah yang akan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjangnya. Adapun yang bukan merupakan kebijakan fiskal adalah pengelolaan keuangan. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan jawaban C. qIXJIs. 60 107 35 83 267 135 219 305 256