RADARPAPUAID - Pernyataan pendeta Saefuddin Ibrahim dalam kanal Youtubnya mengenai permintaan agar 300 ayat dalam alquran dihapus terus mendapat kecaman dari berbagai tokoh dan ormas di Indonesia.. Salah satunya kecaman itu datang dari Jaringan Muslim Madani (JMM). Pernyataan pendeta Saifuddin Ibrahim itu dinilai ngawur dan berpotensi mengancam toleransi antar umat beragama.
Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimNama Pendeta Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses menjadi sorotan. Dia menjadi perbincangan akibat video unggahannya yang meminta agar kurikulum sekolah Islam mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi dirombak karena dinilai tidak benar. Begitu juga dengan kurikulum di pesantren karena menurutnya menghadirkan kaum radikal. Ia lalu menyampaikan agar Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran yang dinilainya memicu hidup siapa sebenarnya Pendeta Saifuddin ini?Dari penelusuran kumparan, pria kelahiran Bima, NTB, 29 Oktober 1965 ini memiliki nama asli Saifuddin Ibrahim. Ia lahir di keluarga Muslim karena ayahnya adalah seorang guru agama Islam. Sementara sang paman merupakan tokoh penting di organisasi Islam di tamat SMA, Saifuddin melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan kuliah, Saifuddin menjadi pengajar di Pesantren Darul Arqom, Depok, Jawa Barat. Ia juga sempat mengajar di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, milik Syeikh AS Panji AgamaNamun pada tahun 2006, pria 4 anak ini pindah ke agama Kristen dan mengganti namanya menjadi Abraham Ben Moses. Dalam video yang diunggah akun YouTube Kesaksian Segala Bangsa dengan judul 'Mengapa Saya Tinggalkan Agamaku', Saifuddin menceritakan alasannya pindah saat mengajar di Pesantren Al-Zaytun. Saat itu dia mengaku mendapatkan pemahaman radikal. Ia bahkan memberi nama Saddam Husein kepada salah satu anaknya akibat paham radikal tersebut."Nama pesantrennya Az-Zaytun di Indramayu, pernah dengar? Nah di pesantren ini saya kepala Humas, guru Al-Quran, banyak tugas saya di situ," kata Saifuddin dalam video mengeklaim, pesantren itulah yang membuatnya memiliki pemahaman radikal. Namun suatu hari di tahun 2006, ia memutuskan untuk berubah."Tanggal 4 Maret 2006 saya jadi Kristen, terima Yesus sepenuhnya," ke agama Kristen bukan tanpa konsekuensi. ia akhirnya bercerai dari istri pertamanya yang merupakan putri seorang tokoh penting di Jepara. Ia juga kehilangan karier dan sejumlah aset akibat keputusannya Karena Ujaran KebencianPada Desember 2017, Saifuddin pernah ditangkap karena kasus ujaran kebencian karena menghina Nabi Muhammad SAW. Ia dianggap menistakan agama Islam dengan mengatakan Nabi Muhammad melanggar hak Al-Quran dan ia mengeklaim sebagai kiai yang hafal kasus tersebut, tahun 2018 ia divonis 4 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Tangerang. Saat itu pengadilan memutus Pendeta Saifuddin bersalah karena menyebarkan informasi yang mengandung ujaran kebencian terhadap agama tertentu. Polisi Selidiki Video Pendeta SaifuddinKadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap Saifuddin."Polri khususnya Dittipidsiber Bareskrim akan mendalam isi konten video tersebut," kata Dedi kepada wartawan, Kamis 17/3.Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Dittipidsiber Bareskrim Polri.

PendetaSaifuddin Ibrahim. ©Youtube/Saifuddin Ibrahim Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya masih pasif terkait kasus yang menjerat Pendeta Saifuddin Ibrahim. Diketahui, ia ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus ujaran kebencian dan SARA atau meminta menghapus 300 ayat Alquran.

Beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan perkara seorang pendeta yang meminta MUI hapus 300 ayat Alquran. Permintaanya tersebut pun berbuntut panjang. Banyak yang melaporkannya atas penistaan agama, bahkan Kementrian Agama Kemenag sendiri menyarankan pendeta tersebut untuk diperiksa kondisi kejiwaannya. Tak hanya itu, Kemenag juga berharap ia diperiksa polisi atau penegak hukum karena membuat gaduh dan mengganggu kerukunan antar umat Beragama. Pendeta tersebut adalah Saifuddin Ibrahim, yang kemudian berganti nama jadi Abraham Ben Moses. Sosok pendeta yang membuat gaduh ini pun lantas mencuri perhatian publik dan banyak yang ingin tahu latar belakang dirinya dan maksudnya melayangkan permintaan itu. Berikut profil pendeta Saifuddin yang berhasil Popbela Lahir di keluarga muslimPendeta Saifuddin lahir dari sebuah keluarga muslim asal Bima pada 26 Oktober 1965. Ia lahir dengan nama Saifuddin Ibrahim. Ayahnya adalah guru agama Islam, pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, dan mertuanya tokoh Islam di Jepara. Saifuddin merupakan lulusan SMA di Bima, Nusa Tenggara Barat. Lalu, ia kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ushuluddin, jurusan Perbandingan Jadi pengajar pesantren dan seorang mantan ustadSetelahnya, ia mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pada 1999, ia mulai mengajar di Al-Zaytun yang berlokasi Haurgeulis Indramayu, salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang, dan memiliki masjid yang bisa menampung jemaah. Ia awalnya adalah seorang muslim yang radikal dan pro terorisme. Ia menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta. Bahkan salah satu anaknya dinamai Sadam Husein karena pemikirannya yang pernah Pindah agama, kini menjadi pendeta4. Sering terlibat kasus

Populis Jakarta - Seakan tidak ada takutnya meski sedang menjadi buronan, Pendeta Saifuddin Ibrahim memberikan jempol kepada pemerintah Singapura karena telah menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke negara mereka. Ia kemudian melontarkan sindiran telak ke UAS yang masuk Singapura saja ditolak apalagi masuk ke surga. - Baru-baru ini, nama Pendeta Saifudin Ibrahim alias Abraham Ben Moses menjadi sorotan masyarakat luas karena minta 300 ayat Al Quran dihapus. Siapa Pendeta Saifudin Ibrahim sebenarnya? Untuk mengenal lebih banyak tentang siapa Pendeta Saifudin Ibrahim, silahkan baca artikel ini sampai selesai. Pendeta Saifudin Ibrahim ini menjadi perbincangan akibat video yang unggahnya meminta agar kurikulum sekolah Islam mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi dirombak karena dinilai tidak benar. Begitu juga dengan kurikulum di pesantren, karena menurutnya menghadirkan kaum yang radikal. Bahkan, Pendeta Saifudin Ibrahim juga sempat menyampaikan agar Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al Quran yang dinilainya memicu hidup intoleran. Hal ini tentu saja memicu polemik di tengah masyarakat. Baca Juga Dukung Ide Nyeleneh Al Zaytun, Pendeta Saifudin Ibrahim Wanita Boleh Jadi Khatib Jumat Banyak yang penasaran, sebenarnya siapa Pendeta Saifudin ini? Berikut penjelasan profil Pendeta Saifudin Ibrahim dan kontroversinya. Latar Belakang Pendeta Saifudin Ibrahim Pendeta Saifuddin Ibrahim [YuoTube]Pendeta Saifudin Ibrahim adalah pria kelahiran Bima, NTB, 29 Oktober 1965. Nama aslinya adalah Saifudin Ibrahim, lahir di keluarga Muslim karena ayahnya adalah seorang guru agama Islam. Sementara sang paman adalah tokoh penting di organisasi Islam di Bima. Setelah tamat SMA, Saifudin Ibrahim melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan agama. Setelah lulus kuliah, Saifudin sempat menjadi pengajar di Pesantren Darul Arqom, Depok, Jawa Barat. Selain itu, dirinya juga sempat mengajar di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, milik Syekh AS Panji Gumilang. Saifudin Ibrahim Pindah Agama Baca Juga Gak Ada Kapoknya! Saifuddin Ibrahim Hina Nabi Muhammad, Bahas Urusan Ranjang Tangkapan layar Pendeta Syaifuddin Ibrahim yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Al-Quran. YoutubePada tahun 2006 lalu, Saifudin Ibrahim diketahui pindah ke agama Kristen dan mengganti namanya menjadi Abraham Ben Moses. Dalam video yang diunggah akun YouTube Kesaksian Segala Bangsa dengan judul Mengapa Saya Tinggalkan Agamaku, Saifudin menceritakan apa alasannya dirinya pindah agama. VIVA- Bareskrim Polri telah menetapkan Pendeta Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka atas kasus dugaan penistaan agama.Saifuddin lalu dilacak keberadaannya dan diketahui sedang berada di Amerika Serikat (AS). Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya Police to Police untuk menangkap Pendeta Saifuddin.

- Nama Saifuddin Ibrahim muncul dalam perbincangan warganet karena pernyataan kontroversialnya soal 300 ayat Alquran. Saifuddin, dalam tayangan yang viral itu, meminta Menteri Agama Menag menghapus 300 ayat di dalam Alquran yang dicetak di Indonesia.“Tiga ratus ayat [di Alquran] yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal dan membenci orang lain karena beda agama, itu di-skip, atau direvisi, atau dihapuskan dari Al Qur’an Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali,” kata Saifuddin dalam videonya yang ini, video itu tidak lagi ditemukan di akun Youtube pribadi Saifuddin Ibrahim, tetapi rekamannya telah tersebar di berbagai media sosial, misalnya Twitter dan Tindak Pidana Siber Dittipidsiber Bareskrim Polri bakal melakukan pendalaman terkait video viral tersebut.“Polri khususnya Direktorat Siber Bareskrim akan mendalam isi konten video tersebut,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, dikutip Antara Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Menkopolhukam Mahfud MD juga angkat biacara terkait video Pendeta Saifudin Ibrahim. Mahfud meminta Polri menyelidiki tayangan video seorang pria bernama Saifuddin Ibrahim yang meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat di Al-Quran karena menimbulkan Mahfud, pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim dalam tayangan video itu meresahkan dan berpotensi memecah belah umat beragama di Indonesia.“Itu bikin gaduh dan bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu, saya minta kepolisian segera menyelidiki itu, dan kalau bisa segera ditutup akunnya karena kabarnya belum ditutup sampai sekarang,” kata Mahfud di kanal Youtube Kemenko Polhukam di Jakarta, Rabu 16/3/2022.Ia lanjut berpesan kepada masyarakat siapa pun bebas untuk mengungkapkan pikirannya dan berpendapat di muka umum, tetapi pernyataannya jangan sampai memicu kegaduhan, provokatif, dan menistakan agama. Profil Pendeta Saifudin Ibrahim Saifudin Ibrahim, juga dikenal sebagai Pendeta Abraham Ben Moses. Dulunya, ia beragama Islam dan berpindah ke Kristen pada Ibrahim lahir 26 Oktober 1965 dan banyak menghabiskan masa kanak-kanan dan remaja di Bima, Nusa Tenggara Barat NTB. Setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas SMA, Saifuddin Ibrahim melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah terlahir dari keluarga muslim taat. Kabarnya, ayah Saifudin juga seorang guru agama Islam. Sang paman juga disebut sebagai tokoh dan pendiri organisasi masyarakat ormas Muhammadiyah di juga masuk di Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama, yang banyak mengkaji agama Islam dan agama kuliah, Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pada 1999, ia mulai mengajar di Al-Zaytun yang berlokasi Haurgeulis Indramayu, salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang, dan memiliki masjid yang bisa menampung pindah ke Kristen, Saifudin kemudian mengubah nama menjadi Pendeta Abraham Ben Moses. Dia juga menikahi putri tokoh Jepara dan dikaruniai 4 anak. Pada 5 Desember 2017, ia ditangkap atas dakwaan ujaran kebencian dan divonis 4 tahun juga Polri Selidiki Video Saifuddin Ibrahim Minta Hapus 300 Ayat Alquran Mahfud Minta Polisi Tindak Video yang Minta Hapus 300 Ayat Alquran - Sosial Budaya Penulis Dipna Videlia PutsanraEditor Addi M Idhom

Penistaagama Pendeta Saifuddin Ibrahim ketar-ketir diancam akan 'dijilat' Irjen Napoleon Bonaparte. Ia pun menyebut Irjen Napoleon orang yang tak memiliki mental dan akhlak. Beredar Video yang Perlihatkan Irjen Ferdy Sambo dan Istri Akui Jadi Dalang Kematian Brigadir J . 2 . Gawat! Kapolri Juga Terancam Dicopot dalam Kasus Pembunuhan

Ilustrasi mendekap Al Quran. Foto ShutterstockSaifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses alias Abraham Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimMenko Polhukam Mahfud MD saat memberikan sambutan pada acara ramah taman Gubernur dan Forkopimda Provinsi Bengkulu. Foto Humas Kemenko PolhukamMenistakan Agama dan Bikin GaduhMahfud mengatakan yang disampaikan Saifuddin merupakan penistaan agama. Sebab ajaran pokok dalam Islam adalah kita jaga kerukunan umat beragama kita. Kita tidak akan melarang orang berbicara, tapi jangan memprovokasi hal-hal yang MDSosok Saifuddin Ibrahim Temperamental

Sebab saat ini kembali muncul kasus serupa yang melibatkan seorang pria bernama Yusuf Manubulu. Reza mengatakan hingga kini bukan hanya Saifudin Ibrahim yang belum diamankan polisi, tetapi juga Jozeph Paul Zhang. Sebelumnya, Polri mengaku masih berupaya menangkap tersangka kasus penistaan agama, Jozeph Paul Zhang. ILUL3. 68 282 42 47 70 193 119 429 362

istri saifuddin ibrahim meninggal